Hari Berpikir Sedunia: Saatnya Mikir Beneran! Plus, Selamat Ulang Tahun Istiqlal!

Hari Berpikir Sedunia: Jangan Cuma Mikir, Tapi Juga Bertindak!
Hari Berpikir Sedunia atau World Thinking Day diperingati setiap 22 Februari oleh anggota Gerakan Pramuka dan Pandu di seluruh dunia. Hari ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan isu-isu global, terutama yang berdampak pada perempuan muda dan anak perempuan.
Sejarahnya, hari ini pertama kali diperingati pada tahun 1926 oleh World Association of Girl Guides and Girl Scouts (WAGGGS). Tanggalnya dipilih karena bertepatan dengan ulang tahun Lord Baden-Powell, pendiri gerakan kepanduan dunia, dan istrinya, Lady Olave Baden-Powell.
Tahun ini, tema global Hari Berpikir Sedunia adalah “Our World, Our Thriving Future” (Dunia Kita, Masa Depan yang Berkelanjutan). Generasi muda diharapkan lebih sadar terhadap isu-isu penting seperti perubahan iklim, pendidikan, dan kesetaraan gender.
Jadi, hari ini bukan cuma soal berpikir, tapi juga mengambil aksi nyata. Misalnya, jangan hanya mikirin polusi, tapi mulai dengan buang sampah pada tempatnya!
Hari Istiqlal: Masjid Ikonik yang Penuh Sejarah
Selain Hari Berpikir Sedunia, tanggal 22 Februari juga merupakan Hari Istiqlal, peringatan peresmian Masjid Istiqlal pada tahun 1978 oleh Presiden Soeharto.
Masjid ini bukan sekadar tempat ibadah, tapi juga simbol persatuan, toleransi, dan kemerdekaan Indonesia. Dibangun atas gagasan Presiden Soekarno pada 1951, Istiqlal (yang berarti "kemerdekaan" dalam bahasa Arab) menjadi lambang keberagaman karena lokasinya berdampingan dengan Gereja Katedral Jakarta.
Masjid ini juga istimewa karena:
✅ Terbesar di Asia Tenggara – Bisa menampung lebih dari 200.000 jemaah!
✅ Arsitektur Megah – Dirancang oleh Frederich Silaban, seorang arsitek Kristen asal Sumatera Utara.
✅ Tempat Bersejarah – Banyak pemimpin dunia, dari Obama hingga Raja Salman, pernah berkunjung ke sini.
Untuk merayakan ulang tahun Istiqlal, biasanya diadakan acara pengajian akbar, bazar UMKM, serta program sosial seperti donor darah dan santunan anak yatim.
Kesimpulan
Hari ini, kita punya dua alasan untuk refleksi: berpikir lebih dalam dan menghargai sejarah. Mau mikir serius tentang masa depan dunia atau sekadar menikmati keindahan arsitektur Masjid Istiqlal? Yang jelas, jangan cuma mikir doang—tapi juga bertindak!